• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Listrik 24 Jam: Indonesia Terangi Nusantara, Era Kegelapan Berakhir!

img

Web.id Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Detik Ini aku mau membahas keunggulan News, berita yang banyak dicari. Artikel Ini Menyajikan News, berita Listrik 24 Jam Indonesia Terangi Nusantara Era Kegelapan Berakhir Yuk

Pada Mei 2015, pemerintah meluncurkan program ambisius untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW, melengkapi 7.000 MW yang telah dibangun sebelumnya. Program ini juga mencakup Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik.

Pemerintah, PLN, dan pihak swasta bekerja sama untuk mendirikan Independent Power Plant (IPP) dalam upaya besar ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan program ini sebagai prioritas sejak awal menjabat, mengalokasikan anggaran besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih terang pada tahun 2024.

Target pemerintah adalah mengalirkan listrik ke seluruh wilayah, termasuk kawasan perbatasan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Rasio elektrifikasi harus mencapai 100%, yang berarti semua rumah tangga di Indonesia memiliki akses listrik.

LTSHE adalah perangkat pencahayaan yang terintegrasi dengan baterai dan ditenagai oleh pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik. Indonesia saat ini memiliki 3.924 kms transmisi yang beroperasi dan 16.053 kms dalam tahap konstruksi, serta 12.245 MVA gardu induk yang beroperasi dan 21.147 MVA dalam tahap konstruksi.

Saat Jokowi menjabat sebagai presiden, kelistrikan Indonesia masih tertinggal. Penyertaan Modal Negara (PMN) dikucurkan kepada PLN untuk mengatasi tantangan pembangunan infrastruktur listrik di daerah 3T. Pada September 2016, Indonesia hanya memiliki pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW.

Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal akses dan kualitas listrik. Rasio elektrifikasi Indonesia berada di peringkat 95, sementara indikator kualitas pasokan listrik juga memprihatinkan.

LTSHE, yang dapat beroperasi hingga 60 jam, diharapkan dapat menerangi lebih dari 2.500 desa yang masih gelap gulita di seluruh Indonesia. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama program ini.

Mama Lodia, seorang warga Papua, merasakan langsung manfaat LTSHE. Selama 39 tahun, ia hidup dalam kegelapan, mengandalkan lampu minyak tanah. Kini, ia dapat menikmati cahaya modern, memudahkannya dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya belajar.

Pemerintah terus mengalokasikan PMN untuk program Listrik Desa (Lisdes) guna mendukung pembangunan daerah 3T. Pada tahun 2023, PLN menerima PMN sebesar Rp 10 triliun, yang digunakan untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT), transmisi dan gardu induk, serta distribusi dan listrik desa.

Rasio elektrifikasi Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dari 84,35% pada tahun 2014 menjadi 98,89% pada tahun 2019. Pada Juni 2024, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,87%, mendekati target 100%.

Begitulah listrik 24 jam indonesia terangi nusantara era kegelapan berakhir yang telah saya ulas secara komprehensif dalam news, berita Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. Jika kamu suka Terima kasih

© Copyright 2024 - Sulbar Belajar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.