• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Misteri Ketindihan: Bukan Hanya di Indonesia, Jepang dan China Juga Percaya

img

Web.id Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Dalam Opini Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Health. Panduan Seputar Health Misteri Ketindihan Bukan Hanya di Indonesia Jepang dan China Juga Percaya Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Pada tahun 1664, seorang dokter Belanda mendokumentasikan kasus seorang wanita yang mengalami kelumpuhan saat tidur, yang dikenal sebagai atonia. Menurut peneliti dari National Institute of Health, Kelumpuhan tidur dapat terjadi ketika atonia berlanjut setelah bangun dari tidur REM atau saat beralih cepat dari terjaga ke tidur REM.

Kondisi ini, yang sering disebut ketindihan, ditandai dengan kesulitan bangun, perasaan tidak bisa bergerak, dan sensasi tertekan. Kepercayaan mistis yang terkait dengan ketindihan sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah.

Ketindihan adalah gangguan tidur umum yang diklasifikasikan sebagai parasomnia. Episode ini dapat menyebabkan kecemasan yang intens. Biasanya, otak melumpuhkan sebagian besar otot selama fase tidur REM. Namun, pada kasus ketindihan, kelumpuhan ini berlanjut setelah bangun, sehingga menyebabkan perasaan tidak bisa bergerak.

Selama episode ketindihan, seseorang mungkin mengalami halusinasi visual atau pendengaran, bahkan merasa seolah-olah ada orang lain di ruangan tersebut. Di Jepang, ketindihan dikenal sebagai kanashibari, yang berasal dari kepercayaan Buddha bahwa biksu dapat menggunakan sihir untuk melumpuhkan orang lain.

Di China, ketindihan dikaitkan dengan hantu yang menindih. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang-orang di Meksiko menggambarkan ketindihan sebagai mayat yang memanjat seseorang. Meskipun kepercayaan ini beragam, secara umum ketindihan hanya menyebabkan ketidaknyamanan ringan dan tidak menimbulkan komplikasi medis yang serius.

Itulah pembahasan tuntas mengenai misteri ketindihan bukan hanya di indonesia jepang dan china juga percaya dalam health yang saya berikan Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Mari berbagi informasi ini kepada orang lain. semoga Anda menemukan artikel lain yang menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Sulbar Belajar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.