Mafia 'Double Job' Ditangkap, Akses Rahasia Komdigi Terbongkar

Web.id Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Waktu Ini saya mau menjelaskan manfaat dari News, Berita, Mafia, Keamanan Siber yang banyak dicari. Catatan Artikel Tentang News, Berita, Mafia, Keamanan Siber Mafia Double Job Ditangkap Akses Rahasia Komdigi Terbongkar Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Pengungkapan Mafia Akses Judi Online: Penangkapan Buronan HE

Penyelidikan kasus mafia akses judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus bergulir. Terbaru, polisi menangkap buronan berinisial HE yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Penangkapan HE menambah daftar panjang tersangka yang terlibat dalam pengaturan pemblokiran situs judol. Sebelumnya, polisi telah menangkap 18 orang tersangka, terdiri dari 10 pegawai Komdigi dan 8 warga sipil.

Peran HE dalam Mafia Akses Judol

HE berperan sebagai bandar yang memiliki situs judi online bernama Keris123. Ia bekerja sama dengan tersangka MN yang bertindak sebagai penghubung antara bandar judi dengan para tersangka lainnya.

MN mencarikan situs-situs judi online yang tidak ingin diblokir Komdigi. HE kemudian menyetorkan uang kepada para oknum Komdigi agar situs judinya tidak diblokir.

Penggeledahan Kantor Satelit Komdigi

Dalam rangka penyelidikan, Polda Metro menggeledah sebuah ruko di kawasan Galaxy, Bekasi, yang dijadikan 'kantor satelit' pegawai Komdigi yang terlibat judi online.

Penggeledahan dilakukan untuk mencari barang bukti terkait kasus tersebut. Barang bukti yang disita akan dikembalikan ke negara.

Fakta-fakta Kasus Mafia Akses Judol

No.	Fakta
1	Polisi telah menangkap 19 tersangka, termasuk 10 pegawai Komdigi dan 9 warga sipil.
2	HE adalah bandar judi online yang memiliki situs Keris123.
3	MN berperan sebagai penghubung antara bandar judi dengan para tersangka lainnya.
4	Para tersangka menyalahgunakan kewenangannya untuk mengatur akses pemblokiran situs judi online di Komdigi.
5	Polisi masih terus melakukan perburuan terhadap DPO lainnya.